CONTOH PROPOSAL SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Tuesday, 23 April 2013
Add Comment
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI BANGUN DATAR SISWA.........
BABI
PENDAHULUAN
Pada saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menyentuh di segala aspek kehidupan manusia. Mulai dari dunia bisnis sampai dunia pendidikan sangat merasakan kebermanfaatannya. Sejalan dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tersebut, maka teknologi komputer sangat pesat, sehingga keunggulan komputer tidak hanya terbatas pada kemampuan mengolah data, tetapi lebih dari itu komputer dapat menunjang dalam proses pengambilan keputusan. Dengan komputer dapat menjalankan informasi yang berbasiskan komputer maka data yang masuk akan diolah secara tepat, akurat, mudah dalam mengaksesnya.
Selain sarana untuk menyajikan informasi, komputer dapat dimanfaatkan di berbagai bidang termasuk bidang pendidikan. Pemanfaatan komputer sudah tidak berkembang tidak hanya sebagai alat yang hanya dipergunakan untuk membantu urusan keadministrasian saja, melainkan juga sangat dimungkinkan untuk digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pemilihan media pembelajaran.
BABI
PENDAHULUAN
Pada saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menyentuh di segala aspek kehidupan manusia. Mulai dari dunia bisnis sampai dunia pendidikan sangat merasakan kebermanfaatannya. Sejalan dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tersebut, maka teknologi komputer sangat pesat, sehingga keunggulan komputer tidak hanya terbatas pada kemampuan mengolah data, tetapi lebih dari itu komputer dapat menunjang dalam proses pengambilan keputusan. Dengan komputer dapat menjalankan informasi yang berbasiskan komputer maka data yang masuk akan diolah secara tepat, akurat, mudah dalam mengaksesnya.
Selain sarana untuk menyajikan informasi, komputer dapat dimanfaatkan di berbagai bidang termasuk bidang pendidikan. Pemanfaatan komputer sudah tidak berkembang tidak hanya sebagai alat yang hanya dipergunakan untuk membantu urusan keadministrasian saja, melainkan juga sangat dimungkinkan untuk digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pemilihan media pembelajaran.
Secara
umum siswa sering mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran matematika,
diantaranya adalah kesulitan dalam menghitung cepat, kemampuan logika,
ketrampilan menulis atau menggambar dan rasa malas belajar matematika. Ini disebabkan
siswa memandang pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit dan
membosankan. Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang menduduki peran
penting dalam pendidikan karena dilihat dari waktu yang digunakan dalam
pelajaran matematika disekolah, lebih banyak dibandingkan dengan mata pelajaran
lainnya. Serta pelaksanaan pendidikan diberikan pada semua jenjang pendidikan
yang dimulai dari SD sampai Perguruan Tinggi. Maka dari itu pelajaran harus
diusahakan menarik dan menyenangkan.
Gambaran permasalahan diatas
menunjukkan bahwa pembelajaran matematika perlu diperbaiki guna meningkatkan
pemahaman konsep siswa. Untuk itu diperlukan solusi yang tepat untuk mengatasi
masalah tersebut sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika.
Berdasarkan penjelasan diatas, bahwa
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika dengan dukungan media
pembelajaran pada proses belajar mengajar. Menurut Djamerah dan Zain (1996:
136) dalam kegiatan belajar mengajar ketidakjelasan bahan yang disampaikan
dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan
pelajaran dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa
yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat. Saat ini
pemanfaatan komputer sangat diminati untuk media pembelajaran.
Setelah menyelesaikan suatu proses
belajar untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa dengan dukungan media
pembelajaran tersebut, perlu adanya kerjasama antara guru dan peneliti
yaitu melalui penelitian tindakan kelas (PTK). Proses PTK ini memberikan
kesempatan kepada peneliti dan guru untuk mengidentifikasi masalah- masalah
pembelajaran di sekolah sehingga dapat dikaji ditingkatkan dan dituntaskan.
Penelitian tindakan kelas ini
difokuskan pada peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat siswa
MI. Pemahaman dalam penelitian ini adalah kesanggupan dan kecakapan untuk
mengenal fakta, konsep, prinsip, dan skill.
Keliling sebuah bangun datar adalah
total jarak yang mengelilingi bangun tersebut. Ukuran keliling adalah mm, cm,
km, atau satuan panjang lainnya. Sedangkan yang dimaksud luas sebuah bangun
datar adalah besar daerah tertutup suatu permukaan bangun datar. Ukuran untuk
luas adalah cm2, m2 km2 atau
satuan luas lainnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut
maka diperlukan suatu dukungan media pembelajaran berbasis TIK untuk
meningkatkan pemahaman konsep pada siswa khususnya pada pokok bahasan keliling
dan luas segi empat siswa MI.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan fokus PTK diatas maka dapat
dirumuskan permasalahan:
1) Apakah proses
pembelajaran matematika melalui dukungan media pembelajaran berbasis TIK oleh
guru dapat meningkatkan pemahaman siswa?
2) Apakah proses
pembelajaran matematika melalui dukungan pembelajaran berbasis TIK oleh
guru dapat meningkatkan keaktifan atau response siswa?
3) Apakah proses
pembelajaran matematika melalui dukungan madia pembelajaran berbasis TIK oleh
guru dapat meningkatkan kreatifitas siswa?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian merupakan jawaban dari rumusan masalah
agar suatu penelitian dapat lebih tearah dan ada batasan- batasannya tentang
objek yang diteliti. Adapun
tujuan penelitian ini adalah :
1)
Meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep keliling dan luas segi empat
2)
Meningkatkan keaktifan/response siswa dalam pembelajaran matematika
khususnya pada keliling dan luas segi empat.
3)
Meningkatkan kreatifitas siswa dalam pembelajaran matematika khususnya
pada keliling dan luas segi empat.
D.
Manfaat Penelitian
- Manfaat Teoritis
Secara umum hasil penelitian ini
diharapkan secara teoritis dapat memberikan sumbangan kepada pembelajaran
matematika.Terutama pada peningkatan pemahaman siswa dalam mengikuti pelajaran
matematika melalui dukungan media pembelajaran matematika dianggap penting dan
perannya yang cukup besar dalam hal meningkatkan pemahaman, keaktifan/response
dan kreatifitas siswa dalam pembelajaran matematika. Oleh karena itu guru dapat
menerapkan pada pembelajaran matematika.
- Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini
memberikan masukan kepada guru agar dapat digunakan untuk memperbaiki
pembelajaran matematika melalui dukungan media pembelajaran berbasis TIK bagi
siswa yang menjadi obyek penelitian diharapkan dapat meningkatkan pengalaman
mengenai pembelajaran matematika dengan media pembelajaran berbasis
TIK.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
Pada bab ini akan dikemukakan tinjauan
pustaka, tinjauan teori, kerangka pemikiran dan hipotesis. Tinjauan pustaka
merupakan uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian yang telah
dikemukakan oleh peneliti terdahulu dan ada hubungannya dengan penelitiuan yang
akan dilakukan. Tinjauan teori yang akan dipaparkan adalah dukungan media
pembelajaran berbasis TIK untuk peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas
segi empat. Kerangka berpikir berisi konsep yang akan digunakan untuk menjawab
masalah yang diteliti, disusun berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian
yang telah dilakukan.
A. TINJAUAN PUSTAKA
Seiring dengan perkembangan teknologi, informasi dan
komunikasi saat ini semakin banyak ahli yang meyakini bahwa dengan pemanfaatan
teknologi yang optimal, teknologi ini dalam media pembelajaran akan lebih
membuat siswa lebih tertarik, lebih mudah untuk memahami dan meningkatkan
motivasi belajar siswa.
Seperti penelitian yang dilakukan teguh saryanto (2005) ”
Media pembelajaran berbantu komputer ( studi kasus pemanfaatan sofware delphi
dan matlab) ” menyimpulkan bahwa :
1. Pembelajaran dengan
menggunakan media komputer dapat memudahkan guru dalam penyampaian pelajaran.
2. Media pembelajaran
matematika berbantukan komputer sebagai alat untuk meningkatkan motivasi siswa
terhadap pelajaran matematika serta dapat meningkatkan efektivitas pendidikan
dengan penyelesaian persoalan yang cepat dan akurat.
Tri Maryana Hari Setyawati (2002 : 85), Hasil penelitian
didapat kesimpulan bahwa pemahaman konsep dan penguatan materi dasar memberi
sumbangan terhadap prestasi belajar matematika.
Penelitian yang dilakukan oleh Susiloningsih (2002 : 90)
menunjukkan bahwa dengan memperbaiki kompetensi material guru dan membenahi
metode serta strategi pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa pada
pembelajaran matematika pokok bahasan dimensi tiga.
Ratna sari (2007) dalam penelitiannya ” Pengembangan
media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi disekolah
menengah pertama”. Suatu media pembelajaran sangat berpengaruh pada kemampuan
dan keberhasilan siswa dalam menerima materi pelajaran khususnya bagi siswa
yang kurang menyukai bahan pelajaran yang disampaikan guru.
Dari penelitian diatas menunjukkan bahwa media
pembelajaran sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dan dapat
membantu siswa untuk keberhasilan belajarnya. Sehubungan dengan hal tersebut
diatas peneliti merasa perlu untuk mengembangkannya supaya prestasi belajar
siswa meningkat dan menjadikan pelajaran lebih bermakna bagi siswa.
Adapun perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian
yang telah ada dalam penelitian yang diteliti adalah peningkatan pemahaman
konsep matematika, bukanlah peningkatan prestasi belajar matematika.
Tabel perbedaan variabel-variabel yang diteliti
Peneliti
Variabel
|
X1
|
X2
|
X3
|
X4
|
X5
|
Teguh Saryanto
|
x
|
x
|
x
|
||
Tri Maryana
|
x
|
x
|
x
|
||
Susiloningsih
|
x
|
||||
Ratna Sari
|
x
|
x
|
x
|
||
Christina Wardani
|
x
|
x
|
x
|
x
|
Keterangan :
X1 : Media Pembelajaran berbasis TIK
X2 : Motivasi Belajar
X3 : Pemahaman Konsep
X4 : Prestasi
X5 : Pembelajaran Matematika
Penelitian diatas berbeda dengan penelitian yang penulis
lakukan. Dalam penelitian ini lebih menekankan pada peningkatan pemahaman
konsep matematika melalui dukungan media pembelajaran berbasis TIK dengan
Microsof Power Point pada siswa kelas 5 MI AL HIKMAH SIDOARJO.
B. TINJAUAN TEORI
Tinjauan teori yang akan dibahas adalah teori-teori yang
berkaitan dengan variabel-variabel penelitian sebagai berikut:
1. Belajar
- Menurut Winkel (1996:10) belajar dapat didefinisikan sebagiai suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relative, konstan dan terbatas.
- Menurut Tabrani Rusyan (1996:17), belajar dalam arti luas adalah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengnai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi, lebih luas lagi dalam berbagai bidang studi, lebih luas lagi dalam berbagai aspek-aspek kehidupan atau pengalaman-pengalaman yang terorganisasi.
- Menurut Syaiful Sagala (2006:37) belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.
Dari uraian diatas dapat disimpulakn bahwa seseorang
telah dikatakan belajar apabila pada dirinya telah terjadi perubahan tingkah
laku maupun telah memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap, yang semuanya
diperoleh berdasarkan pengalan yang dialaminya.
2. Belajar Matematika
Menurut Herman Hudoyo (1988:3) bahwa matematika adalah
sebagai ilmu mengenai struktur akan mencakup tentang hubungan, pola maupun
bentuk, dapat dikatakan matematika berkenaan dengan ide-ide (gagasan-gagasan),
stuktur dan hubungan dengan konsep_konsep abstrak.
Matematika timbul karena pikiran_pikiran manusia yang
berhubungan dengan ide, prose dan penalaran. Matematika terdiri dari empat
wawasan yang luas yaitu: aritmatika, aljabar, geometri, dan analisa (analysis).
Selain itu matematika adalah ratunya ilmu, maksudnya bahwa matematika itu ntidak
tergantung bidang lain, bahasa dan agar dipahami orang dengan tepat harus
menggunakan simbol dan istilah yang cermat disepakati secara bermakna. Ilmu
deduktif yang tidak menerima generalisasi yang didasarkan kepada observasi
(induktif) tetapi generalisasi yang didasarkan kepada pembuktian secara
deduktif. Ilmu tentang keteraturan, ilmu tentang stuktur yang terorganisai
mulai dari unsur yang tidak didefinisikan keaksioma/postulat dan akhirnya ke
dalil.
Matematika tersusun secara hierarkis yang satu dengan yang
lain berkaitan erat. Konsep-konsep matematika pada tingkat lebih tinggi tidak
mungkin lebih dipahami, sebelum memahami konsep sebelumnya dengan baik. Ini
berarti bahwa belajar matematika harus bertahap dan berurutan secara sistematis
serta harus didasarkan kepada pengalamn belajar yang terdahulu. Seseorang
akanlebih mudah mempelajari suatu materi yang baru bila didasarkan kepada
pengetahuan yang telah diketahui dan dipahami.
Tujuan belajar matematika itu sendiri adalah sesuatu yang
ingin dicapai setelah proses belajar mengajar matematika berlangsung dengan
baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan belajar matematika
jangka pendek yaitu dikuasainya sejumlah materi yang trlah dipelajarinya,
sedangkan tujuan belajar matematika jangka panjang adalah berkenaan dengan
penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari dan penghargaan terhadap
matematika itu sendiri sebagai ilmu struktur yang abstrak.
3. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
Dengan demikian, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan (Sadiman, dkk, 2002:6) Pembelajaran adalah usaha-usaha belajar
agar terjadi proses belajar dalam diri siswa (Sadiman dkk, 2007:7). Jadi media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menanggung pikiran, perasaan,
perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Penggunan media pada waktu berlangsung pengajaran
setidaknya digunakan guru pada situasi berikut :
a. Bahan
pengajaran yang dijelaskan guru kurang dipahami siswa.
b. Terbatasnya sumber
pengajaran yang tidak semua sekolah mempunyai buku sumber atau tidak semua
bahan pengajaran dalam buku sumber tersebut dalam bentuk media.
c. Perhatian siswa
terhadap pengajaran berkurang akibat kebosanan mendengarkan uraian guru.
Gerlach dan Ely (1971) dalam Arsyad (2003:11)
mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan
dan apa-apa saja yang dapat dilakukan media yang mungkin guru tidak mampu
(kurang efisien) melakukannya, yaitu (Arsyad, 2003:11):
a. Ciri Fiksatif
(Fixative Property)
Media
memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada suatu waktu
tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
b. Ciri Manipulatif
(Manipulative Property)
Media
memanipulasi kejadian atau objek dengan jalan mengedit hasil rekaman yang dapat
mengenal waktu.
c. Ciri Distributif
(Distributive Property)
Media
memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melaui ruang dan
secara bersamaan kejadian tersebut dijadikan tersebut disajikan kepada sejumlah
siswa dengan stimulus pengalamn yang relatif sama mengenai kejadian itu.
4. Teknologi komunikasi
dan Informasi
a. Pengertian
Teknologi
Menurut Kast dan Rosenweig, teknologi adalah
penggunaan atau penerapan suatu bidang ilmu pengetahuan terhadap bidang-bidang
lain. Teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk untuk memenuhi kebutuhan
manusia dengan bantuan alat dan akal (hardware dan software sehingga
seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat ampuh anggota tubuh, panca
indera dan otak manusia (Sukmadinata, 2001:67).
b. Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1999:8).
Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yuang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian dengan kesatuan nyata.
Menurut Jogiyanto (1999:5) kualitas informasi
tergantung dari tiga hal yaitu:
1. Relevan (Relevancy)
Informasi harus membelikan manfaat bagi pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2. Akurat (Accurancy)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
bisa atau menysatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya. Informasi harus akurat karena dariu sumber informasi sampai penerima
informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan atau noise yang dapat mengubah
atau merusak informasi tersebut.
3. Tepat waktu (Timeliness)
Informasi yang tepat waktu, berarti informasi yang datang
pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang usang tidak akan mempunyai
nilai lagi karena informasi merupakan landasan bagi pengambilan keputusan
terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkab harus
cepatnya informasi tersebut didapat sehingga diperlukan teknologi-teknologi
mutakhir untuk mendapatkan ,mengolah dan mengirimkannya.
Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu
manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila
dapat bermanfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan
keputusan tentang suatu keadaan. Perlu diperhatikan bahwa informasi yang
digunakan untukbeberapa kegunaan. Dengan demikian informasi tidak hanya
digunakan oleh satu pihak.
Informasi tidak
dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir
efektifitasnya (Jogiyanto ,1999:11)
c. Pengertian
Komunikasi
Komunikasi adalah penyampaian pikiran atau perasaan oleh
seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan) melalui media yang
menimbulkan efek. Pikiran bias merupakan gagasan, informasi, opini dan
lain-lain (Effendy ,2001:11)
Menurut Wijaya (2002:11) komunikasi adalah hubungan
kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok.
Jadi komunikasi
adalah penyampaian pikiran dari komunikator ke komunikan melalui media baik
secara individu maupun kelompok
d. Pengertian
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Jadi teknologi informasi dan komunikasi dalam hal ini
yang penulis maksudkan adalah penyampaian data yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih dan telah diolah berdasarkan ilmu eksak dan berlandaskan
proses teknik sehingga bermanfaat bagio manusia atau pengguna.
Informasi adalah inti dari suatu komunikasi. Komunikasi
yang berhasilkan dapat ditunjang oleh teknologi informasi dan komunikasi.
Biasanya suatu komunikasi dikatakan berhasil bila informasi yang diterima oleh
target sama dengan apa yang dikirim oleh pengirim. Namun tingkat keberhasilan
komunikasi masih dapat dibedakan berdasarkan kemudahan dan kecepatan proses. Peran teknologi
informasi dan komunikasi secara umum adalh meningkatkan keberhasilan komunikasi
5. Microsoft PowerPoint
Microsoft powerpoint merupakan salah satu produk
unggulan Microsoft corporation dalm program aplikasi presentasi yang paling
banyak digunakan saat ini. Menurut Stephen W.Sagman (1997:4) powerpoint adalah
program pengolah presentasi yang menggabungkan teks dan angka yang sudah
dikumpulkan dan memasang gambar dan slide dengan sentuhan professional yang
memenuhi tuntutan audiensberselera tinggi. Fasilitas yang dimiliki powerpoint
diharapkan mampu menghilangkan kebodsanan siswa saat proses belajar mengajar
berlangsung.
6. Pemahaman
Pemahaman dalam penelitian ini adalah kesanggupan untuk
mengenal fakta, konsep, prinsip, dan skill. Meletakkan hal-hal tersebut dalm
hubungannya satu sama lain secara benar dan menggunakannya secara tepat pad
situasi. Pemahaman meliputi penerimaan dan komunikasi secara akurat sebagai
hasi komunikasi dalam pembagian yang berbeda dan mengorganisasi secara singkat
tanpa mengubah pengertian.
7. Konsep Dalam Matematika
Menurut Syaiful Sagala (2006:71) menyatakan bahwa konsep
merupakan buah pemikiran seseorang atau sekelompok orang yang dinyatakan
dalam definisi sehingga melahirkan produk pengetahuan meliputi prinsip,
hukum, dan teori . Konsep merupakan bagian dasar untuk membangun pengetahuan
yang mantap karena konsep merupakan bagian dasar ilmu pengetahuan.
Konsep dalam matematika adalah abstrak yang memungkinkan
kita untuk mengelompokkan (mengklasifikasi) objek/kejadian. Konsep yang tingkat
tinggi dapat berupa hubungan antara konsep-konsep dasar. Konsep dapat
dipelajari melalui definisi/pengamatan langsung. Disamping itu juga konsep
dapat dipelajari dengan cara melihat, mendengar, mendiskusikan dan memikirkan
tentang bermacam-macam contoh. Anak-anak yang masih berada dalam tahap operasi
konkrit dalam belajar konsep biasanya belum melihat dan memegang benda yang
dinyatakan oleh konsep itu. Sedangkan anak dari proses operasional formal
mempelajari konsep melalui diskusi dan memperhatikan sungguh-sungguh. Seseorang
telah memahami jika orang tersebut telah mampu memisahkan contoh konsep dan
bukan konsep.
C. Kerangka Berpikir
Keberhasilan proses belajar mengajar khususnya pada
pembelajaran matematika dapat dilihat dari tingkat pemahaman dan penguasaan
materi. Keberhasilan pembelajaran matematika dapat diukur dari kemampuan siswa
dalam memahami dan menerapkan berbagai konsep untuk memecahkan masalah.
Siswa dikatakan paham apabila indikator-indikator
pemahaman tercapai. Adapun indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur siswa
dikatakan paham menurut Abin Syamsudin yaitu siswa dapat menjelaskan,
mendefinisikan dengan kata-kata sendiri dengan cara pengungkapannya melalui
pertanyaan, soalan dan tes tugas. Mengacu pada indikator-indikator di atas
berarti apabila siswa dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan baik
dan benar maka siswa dikatakan paham.
Dengan demikian pembelajaran matematika disekolah
terutama di MI merupakan masalah jika konsep dasar diterima siswa secara salah
maka sangat sukar untuk memperbaikinya. Dengan kemajuan teknologi yang begitu
pesat mendorong kita untuk melakukan perubahan khususnya dibidang pendidikan.
Pendidikan bisa dirubah dengan memanfaatkan teknologi yang ada selama ini.
Komputer dengan aplikasi microsof power point bisa dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran yang menarik untuk siswa karena program tersebut dilengkapi dengan
berbagai bentuk gambar, animasi dan tampilan yang menarik sehingga mampu
menarik perhatian dan minat belajar siswa.
Media tersebut diharapkan dapat digunakan dalam
pembelajaran dikelas karena program itu mudah untuk dioperasikan dan siswa juga
lebih berminat untuk mempelajari matematika. Dengan minat yang tinggi dari
siswa, proses belajar juga akan efektif dan mampu menciptakan sussana yang
kondusif. Hal ini apabila didukung dengan guru yang berkualitas, media belajar
yang lengkap akan meningkatkan pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu
alternatif yang dapat dilakukan untuk mengenal masalah-masalah yang menyebabkan
rendahnya kemampuan siswa dalam memahami konsep pada pembelajaran matematika
dan untuk mengetahui usaha dalam mengatasinya.
Prosedur tindakan kelas ini merupakan siklus dan
dilaksanakan sesuai perencanaan atau perbaikan dari perencanaan tindakan
terdahulu. Dalam penelitian ini diperlukan evaluasi awal sebagai upaya untuk
menentukan fakta-fakta yang dapat digunakan untuk melengkapi kajian teori yang
ada untuk menyusun perencanaan tindakan yang tepat agar pemahaman konsep dapat
ditingkatkan.
Tindakan kelas yang dilaksanakan berupa pengajaran secara
sistematik dengan tindakan pengelolaan kelas melalui strategi pendekatan,
metode, teknik pengajaran yang tepat dengan penerapannya konditional yang
mengacu pada fakta-fakta dan perencanaan tindakan yang telah disusun
sebelumnya. Tindakan dilakukan secara siklus maksudnya setelah tindakan pertama
selesai dapat dilakukan tindakan peneliti akan mengamati bagaimana reaksi siswa
dalam setiap tindakan pengajaran yang dilakukan peneliti didepan kelas. Dalam
sekali tindakan biasanya permasalahan atau pemikiran baru yang perlunya
mendapat perhatian sehingga siklus tersebut harus terus berulang sampai
permasalahan tersebut teratasi.
D. Hipotesis
Berdasarkan hasil tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran
tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : ” Dukungan media
pembelajaran berbasis TIK mampu meningkatkan pemahaman, keaktifan/response, dan
kreatifitas siswa pada pembahasan keliling dan luas segi empat.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang dilakukan secara kolaborasi antara kepala sekolah, guru dan peneliti
dengan upaya peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat melalui
media pembelajaran berbasis TIK.
Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan pemecahan
masalah yang dimulai dari : a) perencanaan (planning), b) plaksanaan (action),
c) pengumpulan data (observing), d) penganalisis data/informasi untuk
memutuskan sejauh mana kelebihan atau kelemahan tindakan tersebut (reflecting).
PTK bercirikan perbaikan terus-menerus sehingga kepuasan peneliti menjadi tolak
ukur berhasilnya (berhentinya) siklus-siklus tersebut.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
- Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian
adalah SMPN 1 Kasembon Malang. Alasan peneliti memilih sekolah ini adalah
karena letaknya strategis sehingga mempermudah dalam melaksanakan penelitian
serta sudah ada fasilitas laboratorium komputer sehingga menjadikan nilai lebih
bagi sekolah tersebut.
- Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai
dengan bulan September 2008, dengan perincian sebagai berikut :
- Tahap persiapan dilaksanakan pada bulan minggu pertama Juli 2008 sampai minggu keempat bulan Juli 2008.
- Tahap pelaksanaan dilaksanakan pada minggu pertama bulan Agustus 2008 sampai minggu keempat bulan Agustus 2008.
- Tahap laporan dilaksanakan pada minggu pertama bulan September 2008 sampai minggu keempat bulan September 2008.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa MI AL HIKMAH Tahun
Ajaran 2011/2012, dengan pertimbangan bahwa siswa pada sekolah ini memiliki
kemampuan yang heterogen. Dalam penelitian ini dipilih satu kelas yaitu kelas 5
MI AL HIKMAH SIDOARJO. Pemilihan dan penentuan subyek penelitian ini
berdasarkan pada purposive sampling ( sampel bertujuan), yaitu untuk
mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa secara keseluruhan, karena
menurut guru metematika, siswa memiliki kemampuan akademik yang heterogen dan
secara keseluruhan berkemampuan sedang.
D. Rancangan Penelitian
Pengamatan selama tindakan penelitian dilakukan
berdasarkan observasi, dibuat pada catatan pembelajaran. Penelitian ini
diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat
serta memperoleh manfaat yang lebih baik. Langkah-langkah yang ditempuh
penelitian ini yaitu : 1) Dialog awal, 2) Perencanaan tindakan, 3) Pelaksanaan
tindakan, 4) Observasi dan monitoring, 5) Refleksi, 6) Evaluasi, 7)
penyimpulan.
Langkah-langkah penelitian di ilustrasikan dalam sisklus
sebagai berikut :
Dialog
awal
|
Dialog
awal
|
Perencanaan
|
refleksi
|
evaluasi
|
penyimpulan
|
Perencanaan
revisi
|
refleksi
|
evaluasi
|
penyimpulan
|
Seterusnya
sampai batas waktu yang ditentukan
|
Observasi
dan monitoring
|
Tindakan II
|
Observasi
dan monitoring
|
Tindakan
I
|
Dialog
awal
|
Perencanaan
|
refleksi
|
evaluasi
|
penyimpulan
|
Perencanaan
revisi
|
refleksi
|
evaluasi
|
penyimpulan
|
Seterusnya
sampai batas waktu yang ditentukan
|
Observasi
dan monitoring
|
Tindakan II
|
Observasi
dan monitoring
|
Tindakan
I
|
Perencanaan
|
refleksi
|
evaluasi
|
penyimpulan
|
Perencanaan
revisi
|
refleksi
|
evaluasi
|
penyimpulan
|
Seterusnya
sampai batas waktu yang ditentukan
|
Observasi
dan monitoring
|
Tindakan II
|
Observasi
dan monitoring
|
Tindakan
I
|
Gambar langkah-langkah dalam PTK
Penjelasan
terhadap gambar adalah:
- Dialog Awal
Dialog awal ini
dilakukan dengan harapan peneliti dapat mengetahui dan memahami permasalahan
yang terjadi saat pembelajaran berlangsung yang meliputi keaktifan siswa dalam
proses belajar-mengajar.
- Perencanaan Tindakan
Hasil dialog
awal diharapkan membawa kesadaran pentingnya meningkatkan kemampuan pemahaman
konsepkeliling dan luas segi empat pada siswa. Langkah-langkah persiapan untuk
mengadakan tindakan terdiri dari:
- Identifikasi masalah
Peneliti
merumuskan permasalahan siswa sebagai upaya meningkatkan kemamnpuan
pemahaman konsep keliling dan luas segi empat pada siswa dalam belajar
matematika yang diberikan melalui Dukungan Media Pembelajaran Berbasis TIK.
Tindakan yang ditawarkan pada identifikasi masalah antara lain dengan tes yang
diberikan pada saat tindakan kelas, sehingga dapat mengidentifikasi materi yang
dirasa sulit bagi siswa.
- Identifikasi siswa
Proses
identifikasi siswa dilakukan untuk menemukan siswa yang aktf atau yang pasif
dalam belajar melalui rangkaian kegiatan pengumpulan data yang mengacu pada
dokumen hasil tes yang diberikan pada saat dilaksanakan tindakan.
- Perencanaan solusi masalah
Solusi yang di
tawarkan untuk mengatasi masalah peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas
segi empat pada siswa dalam pembelajaran matematika adalah strategi
pembelajaran melalui dukungan media pembelajaran berbasis TIK.
- Pelaksanan Tindakan
Tindakan
dilaksanakan berdasarkan perencanaan, Namur tindakan tidak mutlak dikendalikan
oleh rencana statu tindakan yang diputuskan mengandung resiko karena terjadi
dalam situasi nyata, oleh karenanya rencana tindakan harus bersifat sementara
dan fleksibel serta Sian dilakukan perubahan sesuai apa yang terjadi dalam proses
pelaksanaan dilapangan sesuai usa menuju perbaikan. Pelaksanaan tindakan
dilakukan selama dua minggu terbagi dalam tiga putaran.
- Observasi dan Monitoring
Observasi
berfungsi untuk mendokumentasikan tindakan tekait. Observasi yang cermat
dibutuhkan karena tindakan selalu akan dibatasi oleh kendala realistis, dan
semua kendala tersebut Belem pernah dilihat dengan jelas pada waktu lalu.
Observasi ini bersifat responsive, fleksibel dan terbuka untuk mencatat hal-hal
yang tak terduga. Peneliti tindakan selalu menyediakan jornal untuk mencatat
hal-hal yang lupus dari observasi dalam kategori observasi yang ada. Saat
melakukan observasi, peneliti mengamati proses tindakan, pengaruh tindakan,
keadaan dan kendala tindakan.
- Refleksi
Refleksi dalam
penelitian tindakan kelas (PTK) adalah upaya untuk mengkaji yang telah dan
Belem terjadi, apa yang dihasilkan, kenapa hal tersebut terjadi demikian dan
apa yang perlu dilakukan selanjutnya. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan
langkah selanjutnya dalam upaya untuk menghasilkan perbaikan. Dengan kata lain,
refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan pencapaian
tujuan sementara.
- Evaluasi
Evaluasi
relajar dan pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai relajar dan
pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaian atau
pengukuran relajar dan pembelajaran. Evaluasi hasil pengamatan dilakukan untuk
mengkaji hasil perencanaan, observasi dan refleksi penelitian pada setiap
penelitian pada setiap pelaksanaan. Evaluasi diarahkan pada penemuan
bukti-bukti untuk menyusun jalaban terhadap tujuan penelitian.
- Penyimpulan
Penyimpulan
merupakan pengambilan inti sari dari sajian data yang telah terorganisir dalam
bentuk pernyataan atau kalimat yang singkat, padat dan bermakna. Hasil dari
penelitian tersebut berupa peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas segi
empat pada siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian
tindakan kelas dilakukan bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data yang utama
adalah peneliti yang melakukan tindakan dan siswa yang menerima tindakan, serta
sumber data berupa data dokumentasi. Pengambilan data dilakukan dengan
observasi, catatan lapangan, metode tes dan dokumentasi.
- Metode Observasi
Observasi
adalah suatu teknik yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara telita
dan sistematis (Suharsimi Arikunto, 1998 : 28). Observasi dijadikan sampel
untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan belajar siswa dikelas.
Sehingga data observasi diperoleh secara langsung dengan jalan melihat dan
mengamati kegiatan siswa, dengan demikian data tersebut dapat bersifat objektif
dalam melukiskan aspek-aspek kepribadian siswa menurut keadaan yang sebenarnya
serta didalam menyimpulkan hasil penelitian tidak berat sebelah atau hanya
menekankan pada salah satu segi saja dari kemampuan atau prestasi matematika
siswa.
- Metode Tes
Suharsimi
Arikunto (1998:139) mengatakan ”metode tes adalah serentetan pertanyaan atau
latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan,
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atua kelompok”.
Dalam penelitian ini diujikan diakhir pembelajaran yang berguna untuk
mengetahui tingkat kemampuan siswa didalam memahami materi.
- Catatan lapangan
Catatan
lapangan adalah beberapa catatan yang diperoleh peneliti mengenai hasil
pengamatan pada saat penelitian untuk mendapatkan data yang sedetail mungkin,
sehingga proses penelitian dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam
setiap tindakan-tindakan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Jadi,
catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan untuk merangkum
perubahan-perubahan dalam proses pembelajaran yang tidak terdapat dalam pedoman
observasi, sehingga catatan lapangan hanya sebagai pelengkap data.
- Dokumentasi
Dokumentasi
merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu dengan buku-buku,
arsip yang berhubungan dengan yang diteliti. Dokumentasi digunakan untuk
memperoleh data sekolah dan nama siswa serta foto rekaman proses tindakan
penelitian.
F. Instrumen Penelitian
1. Definisi opreasional
a. Peningkatan
Peningkatan
merupakan usaha menjadikan sesuatu keadaan menjadi lebih baik yang dapat
diciptakan atau diusahakan kriterianya.
b. Pemahaman
Pemahaman dalam
penelitian ini dalah kesanggupan untuk mengenal fakta, konsep, prinsip dan
skill. Meletakkan hal-hal tersebut dalam hubungannya satu sama lain secara
benar dan menggunakannya secara tepat pada situasi. Pemahaman meliputi
penerimaan dan komunikasi secara akurat sebagai hasil komunikasi dalam
pembagian yang berbeda dan mengoprganisasi secara singkat tanpa mengubah
pengertian.
c. Konsep dalam
matematika
Konsep dalam
matematika adalah abstrak yang memungkinkan kita untuk mengelompokkan
(mengklasifikasi) objek/kejadian. Konsep yang tngkat tinggi dapat berupa
hubungan antara konsep-konsep dasar. Konsep dapat dipelajari melalui
definisi/pengamatan langsung. Disamping itu juga konsep dapat dipelajari dengan
cara melihat, mendengar, mendiskusikan dan memikirkan tentang bermacam-macam
contoh. Anak-anak yang masih berada dalam tahap operasi kongkrit dalam belajar
konsep biasanya perlu melihat dan memegang benda yang dinyatakan oleh konsep
itu. Sedangkan anak dari proses operasional formal mempelajari konsep melalui
diskusi dan memperhatikan sungguh-sungguh. Seseoarang telah memahami jika orang
tersebut telah mampu memisahkan contoh konsep dan bukan konsep.
d. Keliling
Keliling sebuah
bangun datar adalah total jarak yang mengelilingi bangun tersebut. Ukuran
keliling adalah mm, cm, m, km atau satuan panjang lainnya.
e. Luas
Luas sebuah
bangun datar adalah besar daerah tertutup suatu permukaan bangun datar. Ukuran
untuk luas adalah cm2, m2, km2 atau satuan
luas lainnya.
2. Pengembangan Instrumen
Instrumen
penelitian dikembangkan oleh peneliti dengan menjaga validitas isi. Berdasarkan
cara pelaksanaan dan tujuan, penelitian ini menggunakan observasi. Dalam
melakukan observasi menggunakan pedoman observasi yang terbagi menjadi tiga
bagian :
a. Observasi tindak
mengajar
b. Observasi tindak belajar
yang berkaitan dengan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
c. Keterangan
tambahan yang berkaitan dengan tindak mengajar maupun tindak belajar yang belum
tercapai.
Jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian adalah
suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam ataupun sosial yang
diamati. Dalam pengumpulan data digunakan beberapa instrumen sebagai berikut :
a. Catatan lapangan
b. Test
c. Observasi
d. Dokumentasi
G. Analisis Data
Pada penelitian
tindalakan kelas (PTK) ini, data dianalisis sejak tindakan pembelajaran
dilaksanakan, dikembangkan selama proses refleksi sampai proses penyusunan
laporan.
Teknik analisis
data yang digunakan adalah model alur. Teknik ini terdiri dari 3 alur yaitu
reduksi data, penyajian data, dan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan-catatan tertulis di lapangan. Hasil reduksi berupa uraian singkat yang
telah digolongkan dalam suatu kegiatan tertentu. Kegiatan ini mulai
dilaksanakan dalam setiap tindakan. Penyajian data dilakukan dalam rangka
pemahaman terhadap sekumpulan informasi dalam bentuk teks naratif yang disusun,
diatur, diringkas dalam bentuk kategori-kategori sehingga mudah dipahami makna
yang terkandung. Sedangkan penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap untuk
memperoleh derajat kepercayaan yang tinggi. Dengan demikian langkah data
kualitatif dalam penelitian ini dilakukan semenjak tindakan-tindakan
dilaksanakan (Sutama, 2004:14).
Analisis data
kualitatif dilakukan dengan mencari daya serap siswa pada pelaksanaan test
tentang keliling dan luas segi empat, yaitu dari test sebelum tindakan sampai
test pada putaran III. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan daya
serap tersebut. Jika daya serap siswa pada test putaran III lebih besar dari
daya serap pada test sebelum dilakukan tindakan maka kemampuan siswa dalam
memahami konsep keliling dan luas segi empat meningkat.
0 Response to "CONTOH PROPOSAL SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
Post a Comment