CONTOH LAPORAN PPL 2
Saturday, 30 March 2013
Add Comment
Upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan yang dicari,
diteliti dan di upayakan melalui komponen pendidikan. Guru yang dalam
perkembangan sekarang ini disebut fasilitator yang merupakan salah satu komponen
pendidikan yang mempunyai peran dan strategi dalam proses belajar mengajar dan
penentuan hasil pendidikan. Seorang guru tidak hanya dituntut penguasaan
materi, tetapi ia juga harus pandai dalam pemilihan metode, media serta peka
terhadap masalah-masalah dalam proses pembelajaran.
Dalam
rangka melatih calon-calon guru atau pengajar yang diharapkan tersebut diatas,
maka dilakukan PPL bagi mahasiswa tarbiyah dengan dua tahap:
- PPL 1 (Micro Teaching) yaitu perakteknya ynag dilakukan dihadapan teman sendiri sesama mahasiswa atau bisa dengan dihadirkan beberapa siswa dan berbobot dua SKS.
- PPL II yang merupakan praktek dihadapan siswa yang sesungguhnya dikenal dengan istilah real classroom teaching dan latihan tugas pendidikan yang lain dengan bobot Dua SKS. Dalam hal ini kita ditempatkan di MI Al-jihad Surabaya yang ditentukan oleh fakultas.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
dari latar belakang masalah diatas maka mengambil beberapa rumusan masalah
yaitu sebagai berikut:
- Bagaimanakah pelaksanaan belajar mengajar di MI AL-jihad Surabaya?
- Bagaimana metode pembelajaran guru praktek di MI AL-jihad Surabaya?
C.
Tujuan PPL
Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) ini mempunyai tujuan untuk membimbing mahasiswa /
mahasiswi sebagai calon guru agar:
1.
Memperoleh pengalaman, pengetahuan dan keterampilan
sesuai dengan profesinya serta berlatih memecahkan problematika pendidikan.
2.
Memiliki seperangkat nilai, sikap dan tingkah laku yang
baik yang diperlukan dalam profesinya sebagai guru.
3.
Memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan pendidikan
dan pengajaran di lingkungan sekolah.
D.
Tempat dan Waktu
Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL II) atau Real classroom teaching, Fakultas Tarbiyah
IAIN Sunan Ampel Surabaya dilaksanakan di MI AL-jihad Surabaya selama Satu
bulan mulai dari tanggal 11 September 2012 sampai dengan tanggal 10 Oktober 2012,
dalam arti oleh DPL (Dosen Pembimbing Lapangan), Mahasiswa dipercayakan
pembinaannya kepada Kepala Sekolah, guru pamong dan guru-guru lain yang ada
disekolah untuk melaksanakan tugas-tugas pembelajaran atau kita dilatih menjadi
seorang guru yang professional.
BAB II
LAPORAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Dalam Bab II ini memuat
tentang persiapan seorang calon guru atau mahasiswa Sebelum melaksanakan
latihan praktik pengalaman lapangan,
seorang calon guru atau mahasiswa terlebih dahulu mengetahui apa yang di harus
dipersiapkan sebelum terjun ke lapangan. Ada beberapa hal yang perlu di
ketahui dan diperhatikan oleh seorang calong guru (mahasiswa) adalah sebagai
berikut:
A.
Kurikulum
Kurikulum adalah merupakan
suatu alat yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Fungsi kurikulum
yang paling utama adalah untuk mencapai tujuan dari pendidikan. Adapun
kurikulum yang dipakai di MI AL-jihad Surabaya adalah Kurikulum Satuan Tingkat
Pendidikan (KTSP).
B.
Kalender Akademik / Pendidikan
Kalender pendidikan adalah suatu alat yang digunakan untuk melihat dan
mengetahui berapa jam waktu efektif dan berapa jam waktu tidak efektif dalam
kegiatan pembelajaran. Dan fungsi
kelender adalah untuk mencapai proses belajar mengajar berjalan dengan efektif
dan efesien, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.
C.
Rincian Peken Efektif (RPE)
Rincian Pekan Efektif adalah
penjabaran dari kalender pendidikan yang berupa pengalokasian waktu dan pekan
efektif. Fungsinya untuk mengetahui distribusi alokasi waktu tatap muka,
ulangan harian, cadangan, ujian tengah semester, ujian akhir semester dan lain
sebagainya.
D. Program Tahunan (Prota)
Program tahunan adalah
merupakan salah satu bagian dari program pengajaran yang memuat alokasi waktu
untuk setiap pokok materi atau uraian materi dan kompetensi dasarnya dalam
jangka waktu satu tahun pelajaran. Fungsinya adalah sebagai acuan untuk membuat
program semester.
E.
Program Semester (Promes)
Program semester adalah
merupakan salah satu bagian dari program pengajaran yang hendak dicapai dalam
semester dan merupakan penjabaran dari program tahunan. Fungsinya untuk
menyusun pokok bahasan yang hendak di sampaikan, waktu yang direncanakan untuk
mencapai efesiensi dan efektivitas waktu belajar yang tersedia.
F.
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Program ini merupakan salah satu
bagian dari program pengajaran yang memuat satuan bahasan untuk disajikan atau
disampaikan kepada siswa. Tujuan penyusunan silabus adalah untuk mempermudah
dan memperlancar serta meningkatkan hasil proses belajar mengajar.
Sedangkan rencana pembelajaran
merupakan persiapan yang dibuat oleh guru untuk tiap-tiap pertemuan yang
berfungsi sebagai acuan dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas agar
dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
G.
Pengembangan Silabus dan Sistem Penilaian
Pengembangan silabus adalah
merupakan suatu pengembangan kurikulum tingkat bidang studi. Pada tingkat ini
dilaksanakan pengembangan silabus untuk setiap bidang studi pada berbagai jenis
lembaga pendidikan.
Fungsinya:
- Mengidentifikasi dan menentukan jenis-jenis kompetensi dan tujuan setiap bidang studi.
- Mengembangkan kompetensi dan pokok-pokok bahasan, serta mengelompokkannya sesuai dengan ranah pengetahuan, pemahaman, kemampuan (ketrampilan), dan Nilai.
H.
Analisis Materi Pelajaran
Analisis materi pelajaran
adalah salah satu bagian dari rencana kegiatan belajar mengajar yang
berhubungan erat dengan materi pelajaran dan strategi pengajarannya.
Analisis Materi Pelajaran
(AMP) berfungsi sebagai acuan untuk menyusun program pengajaran yang meliputi:
Program tahunan, program semester, rencana pembelajaran dll.
Adapun
sasaran/komponen analisis materi pelajaran adalah:
- Terjabarnya tema (konsep/sub konsep, pokok bahasan/sub pokok bahasan)
- Terpilihnya metode yang efektif dan efisien.
- Terpilihnya sarana pembelajaran yang sesuai.
- Tersedianya alokasi waktu.
I. Analisis Hasil Evaluasi dan penilaian Hasil Belajar Siswa.
Dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) untuk mengetahui sejauh mana tingkat
keberhasilan siswa dalam menerima materi pelajaran yang telah disampaikan atau
diajarkan oleh guru. Maka untuk dapat mengetahuinya dapat diperoleh dengan
menggunakan tes dan evaluasi, kemudian hasil tes dan evaluasi tersebut
dianalisa agar dapat diketahui sampai mana atau sejauh mana kemampuan siswa
dalam menerima dan memahami materi pelajaran yang telah diterimanya.
J. Kisi-kisi
Soal Ulangan Harian
Komponen kisi-kisi soal antara
lain berisi tentang satuan pendidikan, mata pelajaran, bidang studi, kurikulum,
alokasi waktu, jumlah soal, tujuan umum, pokok bahasan/ sub pokok bahasan.
(data terlampir)
BAB III
ANALISIS LATIHAN MENGAJAR
A.
ANALISIS
TEORITIS
Setelah hampir Satu bulan latihan mengajar,
mahasiswa mendapatkan banyak pengalaman seputar tugas dan tanggung jawab seorang
guru dalam proses belajar-mengajar. Tugas dan tanggung jawab tersebut erat
kaitannya dengan kemampuan guru dalam usaha meningkatkan proses dan hasil
belajar terutama dalam pengelolaan kelas yang kondusif bagi berlangsungnya
proses belajar-mengajar.
Mengajar pada hakikatnya adalah melakukan
kegiatan belajar-mengajar, sehingga proses belajar-mengajar dapat berlangsung
secara efektif dan efisien. Efektif dalam artian kegiatan tersebut dilaksanakan
dengan hasil maksimal. Sedang efisien dalam artian kegiatan tersebut membawa
hasil yang memuaskan dalam waktu sesuai dengan rencana tanpa adanya materi yang
tertinggal karena factor keterbatasan waktu.
Oleh sebab itu, seorang guru dituntut untuk
mampu dan cakap dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara guru
dan peserta didik yang mencakup tiga ranah, yaitu kognitif (kecerdasan
intelektual), afektif (sikap atau moral), psikomotorik (keterampilan).
Pangkal tolak dari beberapa syarat mengajar
yang efektif sebagaimana yang telah diuraikan, seorang guru dikatakan
berkualitas apabila guru dapat menampilkan kelakuan dan komunikasi yang
mendukung suasana kondusif dalam kelas. Kelakuan dan komunikasi guru tersebut
diharapkan mampu mencerminkan kemampuan guru dalam mengelola proses
belajar-mengajar yang meliputi:
1.
Kemampuan
merencanakan pengajaran
Pada hakikatnya bila suatu kegiatan
direncanakan terlebih dahulu, maka tujuan dari kegiatan tersebut akan lebih
terarah dan lebih tepat sasaran. Oleh karena itu guru harus memiliki kemampuan
dalam merencanakan pengajaran
Perencanaan latihan pengajaran meliputi:
a) Pembuatan Analisis Minggu Efektif dan Jam
Efektif.
Pada tahap ini penulis membuat rincian pekan
efektif (RPE) berdasarkan kalender pendidikan dan cara menghitungnya
disesuaikan dengan jadwal mengajar. Dalam satu pecan penulis mendapat dua jam
pelajaran satu kali pertemuan.
b) Pembuatan Program Tahunan (PROTA)
Pembuatan program tahunan ini berdasarkan
kurikulum yang ada yaitu memakai KBK, jadi dalam pembuatannya disesuaikan
dengan kurikulum tersebut.
c) Pembuatan Program Semester (PROSEM)
Pada tahap ini penulis mengalami sedikit
kesulitan yaitu ketika harus membagi antara jam pelajaran dengan waktu yang
disediakan serta dengan materi yang ada untuk setiap kali pokok bahasan.
Disamping itu dalam pembuatan program semester yang seharusnya selesai pada
waktu yang ditentukan akan tetapi terkadang tidak sesuai dikarenakan adanya
hari libur atau kegiatan yang menyita waktu untuk proses kegiatan
belajar-mengajar.
d) Pembuatan Silabus dan Rencana Pembelajaran
Pada tahap ini penulis mendapatkan bimbingan
dari guru pamong sehingga penulis dapat dengan mudah membuat dan mengembangkan
silabus. Pada tahap pembuatan rencana pembelajaran, penulis bekerjasama
(berdiskusi) dengan teman sesama PPL yang mendapatkan tugas mengajar di
tingkat/kelas yang sama. Selain itu penulis juga mengkonsultasikan dengan guru
pamong yang disesuaikan dengan kondisi kelas.
e) Pembuatan Kisi-kisi Soal
Dalam pembuatan kisi-kisi soal, penulis sulit
menentukan soal yang sesuai dengan keadaan siswanya, tingkat kesukaran soal dan
ragam soal yang akan diberikan.
Solusinya adalah penulis memilih terlebih
dahulu soal yang akan dibuat dengan cara membuat soal dari materi yang
diajarkan baik yang ada dalam buku ataupun soal buatan sendiri yang sekiranya
siswa mampu mengerjakan.
2.
Kemampuan
Melaksanakan Proses Belajar-Mengajar
Pada pelaksanaan latihan, calon guru diharapkan
mampu berinteraksi baik dengan guru maupun siswa itu sendiri, baik dalam bentuk
verbal maupun nonverbal dalam menyampaikan semua materi pelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
Dalam rangka pelaksanaan proses
belajar-mengajar meliputi beberapa tahap yang harus dilalui oleh seorang guru.
Tahap-tahap itu adalah:
§ Tahap Pra Instruksional, yaitu tahap yang ditempuh pada saat memulai
sebuah proses belajar.
§ Tahap Instruksional, tahap pemberian bahan pelajaran yang meliputi :
menjelaskan inti materi, membahas, memberi contoh-contoh yang konkrit,
penggunaan alat Bantu pengajaran atau media sampai dengan menyimpulkan hasil
pembahasan dari semua pokok materi.
§ Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut, yaitu bertujuan untuk mengetahui keberhasilan
tahap instruksional. Kegiatan yang dapat dilakukan pada tahap ini adalah
mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa seputar materi yang telah
disampaikan atau beberapa pengulangan materi sebelumnya. Pertanyaan ini
digunakan untuk menguji seberapa besar pemahaman siswa terhadap materi yang
telah disampaikan, pemberian tugas kemudian dari hasil tersebut guru dapat
memberi skor nilai guna mengetahui tingkat prestasi yang diperoleh siswa dengan
melaksanakan analisis hasil evaluasi.
B.
ANALISIS
APLIKATIF
Pada tataran teoritis telah dijelaskan bahwa
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, seorang guru dituntut lebih
professional. Akan tetapi program yang direncanakan tidak akan berhasil
manakala guru dan perancang kurikulum kurang memperhatikan kendala-kendala di
lapangan yang akan muncul.
Kendala-kendala itu sangat dipengaruhi oleh faktor
internal maupun eksternal. Faktor internal bisa disebabkan oleh kurang minat
dan kemampuan siswa terhadap materi, kurang profesionalnya guru, kurang adanya
control dari perancang kurikulum dalam hal ini wakil Kepala Sekolah Bidang
Kurikulum dan lain-lain. Sedangkan factor eksternal bisa disebabkan karena
lingkungan sekolah yang kurang kondusif bagi proses belajar mengajar.
Karena latihan mengajar merupakan bekal bagi
calon guru guna mengetahui kondisi riil dalam proses belajar mengajar, maka ada
beberapa catatan yang perlu diperhatikan guna memperbaiki pelaksanaan PPL yang
akan datang :
a. Perlunya diadakan pembekalan bagi calon guru
sebelum mereka mengetahui kondisi sekolah yang mereka tempati agar mereka
memiliki gambaran atau kesiapan (readiness) sebelum memulai mengajar.
b. Perlunya suplai dana dari institut yang terkait
dengan pelaksanaan PPL ini, sehingga mahasiswa mendapat keringanan dalam hal
materi karena mereka telah mencurahkan pikiran dan tenaga juga biaya.
c. Perlunya kerja sama yang intens dan saling
menguntungkan (take and give) antara pihak institut sebagai pelaksana
dari program kerjanya, lembaga pendidikan tempat latihan mengajar dan mahasiswa
sebagai praktikum.
BAB IV
PENUTUP
Syukur al-hamdulillah kami panjatkan kehadirat
Allah SWT, Tuhan seluruh alam yang telah melimpahkan kodrat dan irodat-Nya
kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan Laporan Latihan Mengajar
ini sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan walaupun dengan perjuangan
yang sangat dan kadang menjenuhkan.
Setelah mengadakan praktek pengalaman lapangan (
PPL ) dalam kurun waktu 1 bulan lebih, yakni mulai tanggal 11 September 2012
sampai 10 Oktober 2012 di MI
AL-jihad Surabaya banyak pengalaman dan pelajaran yang telah kami peroleh sebagai bekal
menjadi guru.
Demikian rangkaian laporan
praktek pengalaman lapangan (PPL II) yang penulis susun sesuai dengan fakta
yang benar-benar riil di lapangan. Dengan penulisan ini diharapkan ada
konstribusi positif dan komprehensif bagi sekolah yang dijadikan tempat praktek
mengajar dan terutama bagi penulis pribadi
yang telah melaksanakan praktik mengajar tersebut.
Laporan latihan mengajar ini
tentunya sangat berharga untuk memberikan rangsangan positif untuk menambah
keprofesionalan calon guru di masa mendatang. Dan tentunya seorang guru tidak
hanya dituntut untuk mempunyai profesionalitas yang tidak diragukan lagi dalam
hal mengajar, namun juga professional dalam hal pengelolaan dan sosialisasi di
lembaga pendidikan atau sekolah.
Penyusunan laporan latihan
mengajar ini, di dukung dan dimonitor secara langsung oleh berbagai pihak,
diantaranya guru pamong, dosen pembimbing lapangan, seluruh dewan guru dan
segenap staf MI AL-jihad Surabaya, terutama adalah ibu kartini sebagai kepala
sekolah, yang telah memfasilitasi penulis. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
tanpa bantuan serta dorongan dalam segala bentuk dari mereka semua, niscaya
laporan ini tidak akan dapat disusun. Oleh karenanya, hanya penghargaan terima
kasih yang sebesar-besarnya penulis berikan kepada mereka semua.
Dan akhirnya laporan praktek
mengajar ini, penulis menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan pembuatan laporan maupun karya yang lain dikemudian hari. Penulis
berharap semoga laporan yang sangat sederhana ini, dapat memberikan konstribusi
yang positif dan bermanfaat bagi kita semua. Amin..!
Surabaya, 09 Oktober
2012
Salam Hormat,
M. Cholil
D57209149
0 Response to "CONTOH LAPORAN PPL 2"
Post a Comment