-->

CONTOH LAPORAN PPL 2

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan yang dicari, diteliti dan di upayakan melalui komponen pendidikan. Guru yang dalam perkembangan sekarang ini disebut fasilitator yang merupakan salah satu komponen pendidikan yang mempunyai peran dan strategi dalam proses belajar mengajar dan penentuan hasil pendidikan. Seorang guru tidak hanya dituntut penguasaan materi, tetapi ia juga harus pandai dalam pemilihan metode, media serta peka terhadap masalah-masalah dalam proses pembelajaran.

Dalam rangka melatih calon-calon guru atau pengajar yang diharapkan tersebut diatas, maka dilakukan PPL bagi mahasiswa tarbiyah dengan dua tahap:
  1. PPL 1 (Micro Teaching) yaitu perakteknya ynag dilakukan dihadapan teman sendiri sesama mahasiswa atau bisa dengan dihadirkan beberapa siswa dan berbobot dua SKS.
  2. PPL II yang merupakan praktek dihadapan siswa yang sesungguhnya dikenal dengan istilah real classroom teaching dan latihan tugas pendidikan yang lain dengan bobot Dua SKS. Dalam hal ini kita ditempatkan di MI Al-jihad Surabaya yang ditentukan oleh fakultas.

B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah diatas maka mengambil beberapa rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
  1. Bagaimanakah pelaksanaan belajar mengajar di MI AL-jihad Surabaya?
  2. Bagaimana metode pembelajaran guru praktek di MI AL-jihad Surabaya?
C.  Tujuan PPL
                  Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini mempunyai tujuan untuk membimbing mahasiswa / mahasiswi sebagai calon guru agar:
1.      Memperoleh pengalaman, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan profesinya serta berlatih memecahkan problematika pendidikan.
2.      Memiliki seperangkat nilai, sikap dan tingkah laku yang baik yang diperlukan dalam profesinya sebagai guru.
3.      Memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di lingkungan sekolah.
D.  Tempat dan Waktu
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL II) atau Real classroom teaching, Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya dilaksanakan di MI AL-jihad Surabaya selama Satu bulan mulai dari tanggal 11 September 2012 sampai dengan tanggal 10 Oktober 2012, dalam arti oleh DPL (Dosen Pembimbing Lapangan), Mahasiswa dipercayakan pembinaannya kepada Kepala Sekolah, guru pamong dan guru-guru lain yang ada disekolah untuk melaksanakan tugas-tugas pembelajaran atau kita dilatih menjadi seorang guru yang professional.
BAB II
LAPORAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Dalam Bab II ini memuat tentang persiapan seorang calon guru atau mahasiswa Sebelum melaksanakan latihan  praktik pengalaman lapangan, seorang calon guru atau mahasiswa terlebih dahulu mengetahui apa yang di harus dipersiapkan sebelum terjun ke lapangan. Ada beberapa hal yang perlu di ketahui dan diperhatikan oleh seorang calong guru (mahasiswa) adalah sebagai berikut:
A.    Kurikulum
Kurikulum adalah merupakan suatu alat yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Fungsi kurikulum yang paling utama adalah untuk mencapai tujuan dari pendidikan. Adapun kurikulum yang dipakai di MI AL-jihad Surabaya adalah Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP).
B.     Kalender Akademik / Pendidikan
Kalender pendidikan adalah suatu alat yang digunakan untuk melihat dan mengetahui berapa jam waktu efektif dan berapa jam waktu tidak efektif dalam kegiatan pembelajaran. Dan fungsi kelender adalah untuk mencapai proses belajar mengajar berjalan dengan efektif dan efesien, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.
C.    Rincian Peken Efektif (RPE)
Rincian Pekan Efektif adalah penjabaran dari kalender pendidikan yang berupa pengalokasian waktu dan pekan efektif. Fungsinya untuk mengetahui distribusi alokasi waktu tatap muka, ulangan harian, cadangan, ujian tengah semester, ujian akhir semester dan lain sebagainya.
D.    Program Tahunan (Prota)
Program tahunan adalah merupakan salah satu bagian dari program pengajaran yang memuat alokasi waktu untuk setiap pokok materi atau uraian materi dan kompetensi dasarnya dalam jangka waktu satu tahun pelajaran. Fungsinya adalah sebagai acuan untuk membuat program semester.
E.     Program Semester (Promes)
Program semester adalah merupakan salah satu bagian dari program pengajaran yang hendak dicapai dalam semester dan merupakan penjabaran dari program tahunan. Fungsinya untuk menyusun pokok bahasan yang hendak di sampaikan, waktu yang direncanakan untuk mencapai efesiensi dan efektivitas waktu belajar yang tersedia.
F.     Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
            Program ini merupakan salah satu bagian dari program pengajaran yang memuat satuan bahasan untuk disajikan atau disampaikan kepada siswa. Tujuan penyusunan silabus adalah untuk mempermudah dan memperlancar serta meningkatkan hasil proses belajar mengajar.
            Sedangkan rencana pembelajaran merupakan persiapan yang dibuat oleh guru untuk tiap-tiap pertemuan yang berfungsi sebagai acuan dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas agar dapat berjalan lebih efektif dan efisien.


G.    Pengembangan Silabus dan Sistem Penilaian
Pengembangan silabus adalah merupakan suatu pengembangan kurikulum tingkat bidang studi. Pada tingkat ini dilaksanakan pengembangan silabus untuk setiap bidang studi pada berbagai jenis lembaga pendidikan.
Fungsinya:
  • Mengidentifikasi dan menentukan jenis-jenis kompetensi dan tujuan setiap bidang studi.
  • Mengembangkan kompetensi dan pokok-pokok bahasan, serta mengelompokkannya sesuai dengan ranah pengetahuan, pemahaman, kemampuan (ketrampilan), dan Nilai.
H.    Analisis Materi Pelajaran
Analisis materi pelajaran adalah salah satu bagian dari rencana kegiatan belajar mengajar yang berhubungan erat dengan materi pelajaran dan strategi pengajarannya.
Analisis Materi Pelajaran (AMP) berfungsi sebagai acuan untuk menyusun program pengajaran yang meliputi: Program tahunan, program semester, rencana pembelajaran dll.
Adapun sasaran/komponen analisis materi pelajaran adalah:
  • Terjabarnya tema (konsep/sub konsep, pokok bahasan/sub pokok bahasan)
  • Terpilihnya metode yang efektif dan efisien.
  • Terpilihnya sarana pembelajaran yang sesuai.
  • Tersedianya alokasi waktu.

I. Analisis Hasil Evaluasi dan penilaian Hasil Belajar Siswa.
Dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan siswa dalam menerima materi pelajaran yang telah disampaikan atau diajarkan oleh guru. Maka untuk dapat mengetahuinya dapat diperoleh dengan menggunakan tes dan evaluasi, kemudian hasil tes dan evaluasi tersebut dianalisa agar dapat diketahui sampai mana atau sejauh mana kemampuan siswa dalam menerima dan memahami materi pelajaran yang telah diterimanya.
J. Kisi-kisi Soal Ulangan Harian
Komponen kisi-kisi soal antara lain berisi tentang satuan pendidikan, mata pelajaran, bidang studi, kurikulum, alokasi waktu, jumlah soal, tujuan umum, pokok bahasan/ sub pokok bahasan. (data terlampir)



BAB III
ANALISIS LATIHAN MENGAJAR

A.        ANALISIS TEORITIS
Setelah hampir Satu bulan latihan mengajar, mahasiswa mendapatkan banyak pengalaman seputar tugas dan tanggung jawab seorang guru dalam proses belajar-mengajar. Tugas dan tanggung jawab tersebut erat kaitannya dengan kemampuan guru dalam usaha meningkatkan proses dan hasil belajar terutama dalam pengelolaan kelas yang kondusif bagi berlangsungnya proses belajar-mengajar.
Mengajar pada hakikatnya adalah melakukan kegiatan belajar-mengajar, sehingga proses belajar-mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Efektif dalam artian kegiatan tersebut dilaksanakan dengan hasil maksimal. Sedang efisien dalam artian kegiatan tersebut membawa hasil yang memuaskan dalam waktu sesuai dengan rencana tanpa adanya materi yang tertinggal karena factor keterbatasan waktu.
Oleh sebab itu, seorang guru dituntut untuk mampu dan cakap dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara guru dan peserta didik yang mencakup tiga ranah, yaitu kognitif (kecerdasan intelektual), afektif (sikap atau moral), psikomotorik (keterampilan).
Pangkal tolak dari beberapa syarat mengajar yang efektif sebagaimana yang telah diuraikan, seorang guru dikatakan berkualitas apabila guru dapat menampilkan kelakuan dan komunikasi yang mendukung suasana kondusif dalam kelas. Kelakuan dan komunikasi guru tersebut diharapkan mampu mencerminkan kemampuan guru dalam mengelola proses belajar-mengajar yang meliputi:
1.      Kemampuan merencanakan pengajaran
Pada hakikatnya bila suatu kegiatan direncanakan terlebih dahulu, maka tujuan dari kegiatan tersebut akan lebih terarah dan lebih tepat sasaran. Oleh karena itu guru harus memiliki kemampuan dalam merencanakan pengajaran
Perencanaan latihan pengajaran meliputi:
a)      Pembuatan Analisis Minggu Efektif dan Jam Efektif.
Pada tahap ini penulis membuat rincian pekan efektif (RPE) berdasarkan kalender pendidikan dan cara menghitungnya disesuaikan dengan jadwal mengajar. Dalam satu pecan penulis mendapat dua jam pelajaran satu kali pertemuan.
b)      Pembuatan Program Tahunan  (PROTA)
Pembuatan program tahunan ini berdasarkan kurikulum yang ada yaitu memakai KBK, jadi dalam pembuatannya disesuaikan dengan kurikulum tersebut.
c)      Pembuatan Program Semester (PROSEM)
Pada tahap ini penulis mengalami sedikit kesulitan yaitu ketika harus membagi antara jam pelajaran dengan waktu yang disediakan serta dengan materi yang ada untuk setiap kali pokok bahasan. Disamping itu dalam pembuatan program semester yang seharusnya selesai pada waktu yang ditentukan akan tetapi terkadang tidak sesuai dikarenakan adanya hari libur atau kegiatan yang menyita waktu untuk proses kegiatan belajar-mengajar.
d)     Pembuatan Silabus dan Rencana Pembelajaran
Pada tahap ini penulis mendapatkan bimbingan dari guru pamong sehingga penulis dapat dengan mudah membuat dan mengembangkan silabus. Pada tahap pembuatan rencana pembelajaran, penulis bekerjasama (berdiskusi) dengan teman sesama PPL yang mendapatkan tugas mengajar di tingkat/kelas yang sama. Selain itu penulis juga mengkonsultasikan dengan guru pamong yang disesuaikan dengan kondisi kelas.
e)      Pembuatan Kisi-kisi Soal
Dalam pembuatan kisi-kisi soal, penulis sulit menentukan soal yang sesuai dengan keadaan siswanya, tingkat kesukaran soal dan ragam soal yang akan diberikan.
Solusinya adalah penulis memilih terlebih dahulu soal yang akan dibuat dengan cara membuat soal dari materi yang diajarkan baik yang ada dalam buku ataupun soal buatan sendiri yang sekiranya siswa mampu mengerjakan.

2.      Kemampuan Melaksanakan Proses Belajar-Mengajar
Pada pelaksanaan latihan, calon guru diharapkan mampu berinteraksi baik dengan guru maupun siswa itu sendiri, baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal dalam menyampaikan semua materi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam rangka pelaksanaan proses belajar-mengajar meliputi beberapa tahap yang harus dilalui oleh seorang guru. Tahap-tahap itu adalah:
§  Tahap Pra Instruksional, yaitu tahap yang ditempuh pada saat memulai sebuah proses belajar.
§  Tahap Instruksional, tahap pemberian bahan pelajaran yang meliputi : menjelaskan inti materi, membahas, memberi contoh-contoh yang konkrit, penggunaan alat Bantu pengajaran atau media sampai dengan menyimpulkan hasil pembahasan dari semua pokok materi.
§  Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut, yaitu bertujuan untuk mengetahui keberhasilan tahap instruksional. Kegiatan yang dapat dilakukan pada tahap ini adalah mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa seputar materi yang telah disampaikan atau beberapa pengulangan materi sebelumnya. Pertanyaan ini digunakan untuk menguji seberapa besar pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan, pemberian tugas kemudian dari hasil tersebut guru dapat memberi skor nilai guna mengetahui tingkat prestasi yang diperoleh siswa dengan melaksanakan analisis hasil evaluasi.


B.         ANALISIS APLIKATIF
Pada tataran teoritis telah dijelaskan bahwa dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, seorang guru dituntut lebih professional. Akan tetapi program yang direncanakan tidak akan berhasil manakala guru dan perancang kurikulum kurang memperhatikan kendala-kendala di lapangan yang akan muncul.
Kendala-kendala itu sangat dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Faktor internal bisa disebabkan oleh kurang minat dan kemampuan siswa terhadap materi, kurang profesionalnya guru, kurang adanya control dari perancang kurikulum dalam hal ini wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan lain-lain. Sedangkan factor eksternal bisa disebabkan karena lingkungan sekolah yang kurang kondusif bagi proses belajar mengajar.
Karena latihan mengajar merupakan bekal bagi calon guru guna mengetahui kondisi riil dalam proses belajar mengajar, maka ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan guna memperbaiki pelaksanaan PPL yang akan datang :
a.   Perlunya diadakan pembekalan bagi calon guru sebelum mereka mengetahui kondisi sekolah yang mereka tempati agar mereka memiliki gambaran atau kesiapan (readiness) sebelum memulai mengajar.
b.  Perlunya suplai dana dari institut yang terkait dengan pelaksanaan PPL ini, sehingga mahasiswa mendapat keringanan dalam hal materi karena mereka telah mencurahkan pikiran dan tenaga juga biaya.
c.   Perlunya kerja sama yang intens dan saling menguntungkan (take and give) antara pihak institut sebagai pelaksana dari program kerjanya, lembaga pendidikan tempat latihan mengajar dan mahasiswa sebagai praktikum.

BAB IV
PENUTUP
Syukur al-hamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan seluruh alam yang telah melimpahkan kodrat dan irodat-Nya kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan Laporan Latihan Mengajar ini sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan walaupun dengan perjuangan yang sangat dan kadang menjenuhkan.
Setelah mengadakan praktek pengalaman lapangan ( PPL ) dalam kurun waktu 1 bulan lebih, yakni mulai tanggal 11 September 2012 sampai 10 Oktober 2012 di MI AL-jihad Surabaya banyak pengalaman dan pelajaran yang telah kami peroleh sebagai bekal menjadi guru.
Demikian rangkaian laporan praktek pengalaman lapangan (PPL II) yang penulis susun sesuai dengan fakta yang benar-benar riil di lapangan. Dengan penulisan ini diharapkan ada konstribusi positif dan komprehensif bagi sekolah yang dijadikan tempat praktek mengajar dan terutama bagi penulis pribadi  yang telah melaksanakan praktik mengajar tersebut.
Laporan latihan mengajar ini tentunya sangat berharga untuk memberikan rangsangan positif untuk menambah keprofesionalan calon guru di masa mendatang. Dan tentunya seorang guru tidak hanya dituntut untuk mempunyai profesionalitas yang tidak diragukan lagi dalam hal mengajar, namun juga professional dalam hal pengelolaan dan sosialisasi di lembaga pendidikan atau sekolah.
Penyusunan laporan latihan mengajar ini, di dukung dan dimonitor secara langsung oleh berbagai pihak, diantaranya guru pamong, dosen pembimbing lapangan, seluruh dewan guru dan segenap staf MI AL-jihad Surabaya, terutama adalah ibu kartini sebagai kepala sekolah, yang telah memfasilitasi penulis. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan serta dorongan dalam segala bentuk dari mereka semua, niscaya laporan ini tidak akan dapat disusun. Oleh karenanya, hanya penghargaan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis berikan kepada mereka semua.
Dan akhirnya laporan praktek mengajar ini, penulis menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan pembuatan laporan maupun karya yang lain dikemudian hari. Penulis berharap semoga laporan yang sangat sederhana ini, dapat memberikan konstribusi yang positif dan bermanfaat bagi kita semua. Amin..!



Surabaya, 09 Oktober 2012
Salam Hormat,

               M. Cholil
D57209149

0 Response to "CONTOH LAPORAN PPL 2"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel